THANKS TO OUR ADV

Tips Mengatasi Rasa Bersalah Setelah Aborsi


Aborsi memang salah satu tindakan yang kejam ya. Aborsi memang menjadi perdebatan banyak orang. Tetapi tidak semua orang melakukan aborsi hanya karena hamil di luar nikah. Beberapa cewek disinyalir sempat melakukan aborsi karena janin mereka meninggal di dalam kandungan. Kegiatan aborsi ini dilakukan untuk menyelamatkan nyawa sang ibu.

Tapi, bagaimanapun juga kegiatan aborsi akan menjadi trauma bagi ibu yang menjalaninya. Penelitian menunjukkan bahwa cewek yang melakukan aborsi akan mengalami trauma psikologis. Aborsi menyebabkan berbagai lonjakan emosi pada cewek. Emosi ini termasuk perasaan bersalah, kecemasan yang berlebihan, depresi, perasaan kehilangan, kemarahan pada diri sendiri, atau bahkan bunuh diri. Seperti yang dilansir dari vemale.com, setelah melakukan aborsi, 3 tugas ini harus dilakukan cewek untuk menurunkan tingkat stres mereka.

Mengingat rasa sakit
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah membiarkan semua emosi yang tertahan keluar. Rasa malu, rasa bersalah, rasa sakit, dan segala emosi karena kehilangan anak. Kamu perlu membiarkan semua emosi yang tersembunyi tersebut keluar, rasakan baik-baik. Setelah kamu merasakan sakitnya, belajarlah untuk memaafkan dirimu. Hanya pikiran kmau sendiri yang bisa menenangkanmu.


Mengidentifikasi emosi
Aborsi yang kamu lakukan bisa jadi memang bukan karena keinginanmu. Tetapi keadaan yang memaksa kamu melakukannya. Jika kamu selalu menahan emosimu, bisa jadi emosi itu akan meledak tiba-tiba. Ada baiknya jika kmau mengidentifikasi emosimu, ketahuilah bahwa kamu memang sedang dalam masalah. Jadi kamu tidak perlu menahan emosi, tapi mengontrol emosi.


Mencari konselor
Yang kamu perlukan setelah melakukan aborsi adalah mencari teman untuk berbicara. Jika kmau malu untuk ‘curhat’ dengan sahabat kmau, kamu bisa mencari seorang konselor untuk meluapkan keluh kesahmu. Menceritakan yang kamu rasakan pada konselor dapat membantu kamu untuk meringankan stres.