THANKS TO OUR ADV

5 Kuliner Ekstrim dari Hewan yang Terancam Punah

 
Sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna di bumi ini, manusia memang diberi kewenangan untuk mengelola dan mengolah segala sesuatu yang yang ada. Tidak terkecuali untuk memenuhi kebutuhan pangan, banyak tumbuhan dan hewan yang dapat dikonsumsi oleh manusia.

Namun sifat manusia yang tidak pernah puas, seringkali membuat keseimbangan alam terganggu, seperti mengkonsumsi hewan yang terancam punah atau mengonsumsi hewan secara besar-besaran dan terus menerus tanpa menjaga kelestariannya sehingga populasi hewan tertentu menjadi terancam.



inilah 5 Kuliner Ekstrim dari Hewan yang terancam punah, seperti dilansir dari Cnn :

1. Burung Ortolan, Prancis

Populasi burung ortolan yang terlalu banyak di Prancis membuat burung dengan kiacuan indah ini dijadikan menu makanan. Burung tersebut dikonsumsi sampai ke tulang-tulangnya. Namun karena dikonsumsi secara terus menerus, keberadaan burung ortolan ini terancam.
2. Sirip Ikan HiuChina


Kuliner dari sirip ikan hiu sudah tidak asing lagi, di beberapa negara cukup mudah ditemukan, seperti di China. Walaupun ikan hiu termasuk kedalam hewan yang terancam punah namun mengonsumsi hewan ini di China masih legal sehingga masyarakat disana bisa mengonsumsi hewan ini.

3. Penyu Hijau, Cayman Island


Kuliner penyu hijau bukan hal yang aneh di Cayman Island karena disana penyu hijau legal untuk dimakan. Sedangkan di berbagai tempat di dunia penyu hijau merupakan hewan yang keberadaan nya terancamh punah. Di Cayman Island ada peraturan dimana boleh mengonsumsi penyu hijau asalkan jangan dijual ke luar pulau karena hal tersebut ilegal.
4. Trenggiling, China

Hewan yang lucu ini ternyata dijadikan menu makanan di China. Banyak restoran di China menyediakan menu makanan dari trenggiling, oleh karena itu populasi trenggiling disana menurun drastis dan jika terus dikonsumsi bisa terancam punah.

5. Landak Paruh Panjang, Papua Nugini
Landak paruh panjang mempunyai kunci dari evolusi mamalia. Landak paruh panjang adalah salah satu mamalia yang bertelur selain platipus. Oleh karena hal itu menjaga keberadaan hewan yang satu ini sangatlah penting. Namun di papua nugini, mengkonsumsi landak paruh panjang adalah hal biasa. Hal tersebut mengakibatkan populasi landak paruh panjang disana menurun drastis.