THANKS TO OUR ADV

Misteri Segitiga Bermuda Angkasa

 Pada tanggal 25 september 2010, angkatan udara Amerika Serikat meluncurkan satelit Space Based Space Suveillance (SBSS). Pesawat yang bernilai Rp. 9.6 trilun itu diperkirakan dapat bekerja selama 5.5 tahun.


Hal aneh terjadi sesaat satelit tersebut diluncurkan, saat melewati Antalntik Selatan, satelit tersebut berjalan tidak terkendali. Pesawat satelit itu diterjang oleh radiasi yang melumpuhkan sensor dan perangkat elektroniknya. Seketia satelit yang sangat mahal itu tidak bisa bekerja sama sekali.


Efek radiasi memang salah satu dari resiko dari bisnis luar angkasa. Selain itu ada jilatan api matahari (solar flare), distorsi magnetik acak, dan elektron pembunuh dari sabuk radiasi Van Allen, dua sabuk partikel bermuatan disekitar planet bumi yang ditahan pada tempatnya oleh medan magnet bumi.

Sebuah area yang terletak di 300 kilometer di lepas pantai brasil menjadi tempat yang paling rentan bagi pesawat luar angkasa, daerah tersebut disebut dengan "Segitiga Bermuda Angkasa" atau nama resminya Anomali Atlantik, tempat dimana sabuk radiasi Van Allen berada pada titik terdekatnya.
foto : www.marineinsight.com
Segitiga bermuda angkasa ini ditemukan pada tahun 1950, para ilmuwan menduga segitiga bermuda angkasa ini dapat menimbulkan beberapa resiko seperti komputer stasiun luar angkasa tiba-tiba rusak, teleskop antariksa tidak dapat beroperasi, dan satelit mengalami Shutdown.

Dugaan akan resiko tersebut terbukti saat para astronot di pesawat ulang-alik menyadari bahwa komputer jinjing yang mereka bawa kadang-kadang tidak berfungsi saat melintasi wilayah segitiga bermuda angkasa ini. Dikawasan ini kadang juga terlihat kilatan cahaya aneh. 

Karena area ini sangat berbahaya, sejumlah pesawat seperti teleskop luar angkasa Hubble diprogram untuk mengnonaktifkan peralatan penting nya saat melintasi area ini.